quetion..


Minggu, 12 Desember 2010

image









Senin, 06 Desember 2010

poetry

Jangan ada lagi airmata

Kita pernah derita
mungkin kerna cinta
kita mungkin kecewa
kerna pernah terluka
apa yang kita rasa
mungkin ada sama
aku,dia,kamu dan mereka

kita adalah sama
ada rasa duka
cuma ceritera kita berbeza
salah,benar bukan salah siapa
ini dugaan untuk kita
apa yang kita perlu ada
sabar,tenang kan jiwa
berani meniti masa
tahu untuk berkata..

sabar dan tenanglah jiwa
Usah di toleh lagi ke belakang sana
kita perlu terus kedepan utk mara
walaupun ada rasa kecewa
pujuklah hati bahagiakan rasa
jangan ada lagi airmata
pada cinta yang sia-sia..

Dedicated to all my frenz dimana jua anda berada disini atau diluar sana
yg pernah kecewa cinta..

"Cinta itu milik kita,milik semua tapi biar ada batas kerana ia juga milik Allah."

Sabtu, 04 Desember 2010

kumpulan cerita

As the world’s largest archipelago, Indonesia is home to hundreds of ethnic group with diverse languages and cultures. One of the heritages of the country is cerita rakyat. For those who don’t know, cerita rakyat is a form of tale, folklore, legend or myth from the country Indonesia. Its origins are probably an oral culture of stories that explain events or establish moral lessons. Cerita rakyat is usually tied in with a province or region of Indonesia.

So…, here’s some collection of cerita rakyat.

Cindelaras (cerita rakyat from East Java)

Cindelaras was a healthy boy that lived in the forest. He had a rooster. The rooster is no ordinary rooster. The rooster could sing. Every morning, the rooster woke Cindelaras up with its beautiful song, “My master is Cindelaras. His house is in the woods. He’s the son of Raden Putra.” The rooster often sang that song … Click here for the complete tale.



Sangkuriang (cerita rakyat from West Java)

On his journey, Sangkuriang stopped at a village and met and fell in love with a beautiful girl. He didn't realize that the village was his homeland and the beautiful girl was his own mother, Dayang Sumbi. Their love grew naturally and he asked the girl to marry him. One day, Sangkuriang was going on a hunt. He asked Dayang Sumbi to fix the turban on his head. Dayang Sumbi was startled when she saw a scar on his head at the same place where she, years ago, hit Sangkuriang on the head … Click here for the complete tale.



Malin Kundang (cerita rakyat from West Sumatra)

Malin Kundang’s mother quickly went to see her beloved son. “Malin, you’re back, son!” said Malin Kundang’s mother and without hesitation, she came running to hug Malin Kundang, “I miss you so much.” But, Malin Kundang didn’t show any respond. He was ashamed to admit his own mother in front of his beautiful wife … Click here for the complete tale.



Mouse Deer and Tiger (cerita rakyat from Central Java)

He caught Mouse Deer. “Hello, Mouse Deer! I’m really hungry right now. You’ll be my lunch!” said Tiger. Mouse Deer didn’t want to be his lunch. He tried to be calm. He looked around and saw some buffalo’s dung. He had an idea … Click here for the complete tale.



Origin of Landak River (cerita rakyat from West Kalimantan)

In the pond, he saw something very shiny. He came to the shiny object and took it. It was a golden hedgehog statue. It was very beautiful. Its eyes were made of diamond. The farmer then brought the statue home … Click here for the complete tale.

story of bali's people

Bali
MANIK ANGKERAN
ASAL MULA SELAT BALI

Pada jaman dulu di kerajaan Daha hiduplah seorang Brahmana yang benama Sidi Mantra yang sangat terkenal kesaktiannya. Sanghyang Widya atau Batara Guru menghadiahinya harta benda dan seorang istri yang cantik. Sesudah bertahun-tahun kawin, mereka mendapat seorang anak yang mereka namai Manik Angkeran.

Meskipun Manik Angkeran seorang pemuda yang gagah dan pandai namun dia mempunyai sifat yang kurang baik, yaitu suka berjudi. Dia sering kalah sehingga dia terpaksa mempertaruhkan harta kekayaan orang tuanya, malahan berhutang pada orang lain. Karena tidak dapat membayar hutang, Manik Angkeran meminta bantuan ayahnya untuk berbuat sesuatu. Sidi Mantra berpuasa dan berdoa untuk memohon pertolongan dewa-dewa. Tiba-tiba dia mendengar suara, "Hai, Sidi Mantra, di kawah Gunung Agung ada harta karun yang dijaga seekor naga yang bernarna Naga Besukih. Pergilah ke sana dan mintalah supaya dia mau mernberi sedikit hartanya."

Sidi Mantra pergi ke Gunung Agung dengan mengatasi segala rintangan. Sesampainya di tepi kawah Gunung Agung, dia duduk bersila. Sambil membunyikan genta dia membaca mantra dan memanggil nama Naga Besukih. Tidak lama kernudian sang Naga keluar. Setelah mendengar maksud kedatangan Sidi Mantra, Naga Besukih menggeliat dan dari sisiknya keluar emas dan intan. Setelah mengucapkan terima kasih, Sidi Mantra mohon diri. Semua harta benda yang didapatnya diberikan kepada Manik Angkeran dengan harapan dia tidak akan berjudi lagi. Tentu saja tidak lama kemudian, harta itu habis untuk taruhan. Manik Angkeran sekali lagi minta bantuan ayahnya. Tentu saja Sidi Mantra menolak untuk membantu anakya.

Manik Angkeran mendengar dari temannya bahwa harta itu didapat dari Gunung Agung. Manik Angkeran tahu untuk sampai ke sana dia harus membaca mantra tetapi dia tidak pernah belajar mengenai doa dan mantra. Jadi, dia hanya membawa genta yang dicuri dari ayahnya waktu ayahnya tidur.

Setelah sampai di kawah Gunung Agung, Manik Angkeran membunyikan gentanya. Bukan main takutnya ia waktu ia melihat Naga Besukih. Setelah Naga mendengar maksud kedatangan Manik Angkeran, dia berkata, "Akan kuberikan harta yang kau minta, tetapi kamu harus berjanji untuk mengubah kelakuanmu. Jangan berjudi lagi. Ingatlah akan hukum karma."

Manik Angkeran terpesona melihat emas, intan, dan permata di hadapannya. Tiba-tiba ada niat jahat yang timbul dalam hatinya. Karena ingin mendapat harta lebih banyak, dengan secepat kilat dipotongnya ekor Naga Besukih ketika Naga beputar kembali ke sarangnya. Manik Angkeran segera melarikan diri dan tidak terkejar oleh Naga. Tetapi karena kesaktian Naga itu, Manik Angkeran terbakar menjadi abu sewaktu jejaknya dijilat sang Naga.

Mendengar kernatian anaknya, kesedihan hati Sidi Mantra tidak terkatakan. Segera dia mengunjungi Naga Besukih dan memohon supaya anaknya dihidupkan kembali. Naga menyanggupinya asal ekornya dapat kembali seperti sediakala. Dengan kesaktiannya, Sidi Mantra dapat memulihkan ekor Naga. Setelah Manik Angkeran dihidupkan, dia minta maaf dan berjanji akan menjadi orang baik. Sidi Mantra tahu bahwa anaknya sudah bertobat tetapi dia juga mengerti bahwa mereka tidak lagi dapat hidup bersama.

"Kamu harus mulai hidup baru tetapi tidak di sini," katanya. Dalam sekejap mata dia lenyap. Di tempat dia berdiri timbul sebuah sumber air yang makin lama makin besar sehingga menjadi laut. Dengan tongkatnya, Sidi Mantra membuat garis yang mernisahkan dia dengan anaknya. Sekarang tempat itu menjadi selat Bali yang memisahkan pulau Jawa dengan pulau Bali.

puisi

wpeAC.jpg (7186 bytes)


Air matamu mengiris hatiku halus
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku

Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi

Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas

it is love

cinta,,
ialah sebuah anugrah Tuhan,,,
cinta,,
ialah damba.an setiap orang,,,
terkadang menyenangkan terkadang jugah menyedihkan,,
cinta ,, kau buat manusia terbutakan oleh mu,,,
namun semua itu bukan karna cinta,,
semua berkata cinta itu buta,, salah,, tetapi manusia itu buta karena cinta,

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More